Palu: Aksi menentang agresi Israel berlangsung di bebagai penjuru di Indonesia. Di Palu, Sulawesi Tengah, aksi menentang agresi Israel ricuh. Massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar menyegel sebuah restoran siap saji di kompleks pertokoan Sultan Hasanuddin, Palu. Aksi dimulai dengan saling dorong antara pengunjukrasa dan polisi. Saat itu, massa mencoba memasuki restoran. Namun mereka tertahan di depan restoran. Mereka pun membakar ban bekas dan atribut Israel dan Amerika Serikat di depan restoran.
Namun akhirnya, pengunjukrasa dapat memasuki restoran. Di dalam restoran, mereka memaksa pengelola restoran untuk tutup. Pengunjukrasa meminta restoran itu ditutup dengan alasan sebagai produk Amerika Serikat. Polisi yang dipimpin Kapolres Palu, AKB Bonar Sitinjak berusaha menghalau pengunjukrasa agar tidak melakuka aksi anarkis. Setelah melalui perdebatan, pengelola restoran bersedia menutup aktivitas penjualan selama satu hari satu malam, sejak Kamis siang hingga Jumat siang.
Aksi serupa juga terjadi di Jakarta. Hari ini, puluhan orang dari Masyarakat Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Mesir, Menteng, Jakrta Pusat. Para pengunjuk rasa yang berasal dari sejumlah organisasi mengutuk keras pembantaian yang dilakukan Israel selama 13 hari di Gaza, Palestina.
Mereka juga mendesak negara-negara Arab membantu secara aktif dengan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk menekan Israel. Sebab selama ini, negara-negara Arab tidak memberikan dukungan kepada Palestina. Para pengunjuk rasa juga mendesak Pemerintah Mesir membuka gerbang Rafah agar bantuan bagi warga Palestina dapat didistribusikan. Pemerintah Mesir juga diminta membebaskan warga Mesir yang ditangkap saat berunjuk rasa menentang serangan Isarel.(FHD)
Sumber : Metrotvnews.com
Minggu, Januari 18, 2009
Di Palu, Aksi Menentang Agresi Israel Ricuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar